Cicilan Ringan Dongkrak Penjualan ?

Cicilan Ringan ToyotaMenghadapi tahun baru 2009, banyak kalangan pesimistis dengan kondisi industri otomotif nasional. Penyebabnya apa lagi kalau bukan krisis keuangan plus kenaikan harga mobil per Januari yang berkisar 5%-15%.

Bahkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) baru-baru ini mengatakan pasar otomotif akan turun sekitar 30% karena krisis ekonomi global.

Lantas apa yang akan dilakukan para agen tunggal pemegang merek (ATM) untuk mengatasi ancaman kemelorotan penjualan ini? Banyak juga yang menawarkan uang muka (DP) rendah dan cicilan ringan seperti yang pernah dilakukan di pasar sepeda motor. Tapi efektifkah kiat itu? Kita tunggu saja.

Ketua Umum Gaikindo Bambang Trisulo mengatakan penurunan BI rate 0,25% menjadi 9,25% akan berpengaruh, walaupun akan terasa beberapa bulan kemudian. Apalagi ada penurunan harga BBM mulai 1 Desember lalu. Namun, nikmat itu sepertinya hanya sesaat, karena saat ini harga minyak kembali melonjak menyusul serangan brutal Israel ke Jalur Gaza. Ini tentu akan menjadi satu lagi katalis bagi upaya mendongkrak penjualan kendaraan bermotor tahun ini.

Coba perhatikan kiat dari ATPM kelompok Astra, seperti PT. Toyota Astra Motor (TAM) dan PT. Astra Daihatsu (ADM) yang menutup 2008 dan menyongsong 2009 dengan memberikan penawaran menarik, yaitu DP ringan. Mungkinkah kiat itu akan berlanjut tahun ini ? Jika suku bunga pinjaman perbankan turun, bisa saja program itu bertahan.

TAM selama beberapa pekan terakhir ini menggencarkan program 'Cicilan Suka-Suka Bisa Gaya' untuk Toyota Yaris dan Toyota Vios.

“Kami hanya ingin memberikan pilihan kepada konsumen yang ingin mengatur uangnya dengan DP ringan. Mereka bisa memilih DP yang mereka suka, jadi kami hanya ingin memberi kemudahan dalam membeli mobil,” ujar Marketing Communication Department Head PT. TAM Achmad Rizal kepada inilah.com belum lama ini.

Ia menegaskan program ini kemungkinan besar diperpanjang sampai dengan 2009, namun belum tahu sampai kapan akan berakhir. Apalagi semua harga Toyota mulai Januari ini naik dari 5% hingga 15%.

Melalui program itu, Yaris yang masih harga lama hanya dibandrol angsuran per bulan Rp 2,8 juta (tipe J/MT) dan Vios hanya Rp 3,3 juta (tipe E M/T), yang tentu saja dengan syarat dan ketentuan berlaku.

ADM pun menawarkan cicilan ringan yang tidak kalah menariknya, yaitu 'Paket Cermat' (Cerdas Pilih Kredit Hemat) selama Desember 2008.

“Ini kami lakukan untuk menggairahkan kembali penjualan yang saat ini sedang menurun. Tapi kami melakukannya sampai akhir tahun saja, belum ada rencana untuk memperpanjang di tahun depan,” ujar Direktur Marketing PT. ADM Amelia Tjandra kepada inilah.com pekan lalu.

Mobil keluarga andalan Daihatsu, yaitu Xenia dan Gran Max serta Terios diiming-imingi DP ringan plus bunga rendah. Terios dibandrol cicilan Rp 3,6 juta (tipe TS) per bulan dan Xenia hanya Rp 2,6 juta per bulan (tipe Mi). Sementara itu, angsuran Gran Max mulai dari Rp 2,6 juta untuk minibus dan Rp 1,9 juta untuk pick up.

Jika program ini jelas tak berlanjut, berarti pabrikan spesialis kendaraan kecil ini akan menyiapkan jurus lainnya memasuki 2009.

Ketika ditanya mengenai pasar otomotif tahun ini, TAM dan ADM senada dengan Gaikindo bahwa pasar sepertinya tidak jauh berbeda dengan tahun lalu.

Amelia pun mengaku bahwa Daihatsu juga tidak akan bisa lari dari kondisi penurunan daya beli masyarakat.

“Kami malah memprediksi penjualan Daihatsu bakal turun 30-35%. Saya tidak mengatakan penurunan BBM sebanyak dua kali tidak mempengaruhi terhadap naiknya daya beli, tapi harga mobil bukan dari faktor BBM saja. Harga mobil juga terpengaruh harga komoditas dan tingkat suku bunga,” ujarnya.

Mungkin kini sejumlah ATPM banyak berharap pada pesta demokrasi tahun ini, yang akan diramaikan oleh pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Bambang Trisulo bahkan memprediksi hingar bingar Pemilu 2009 dapat menyumbang penjualan otomotif, walaupun tidak sebesar yang diperkirakan sebelumnya.

“Pemilu saya yakin bisa angkat penjualan kok. Memang agak sulit ya, sekarang kalau mau nyumbang partai harus pakai NPWP kalau nilainya besar, tapi bagus juga sih,” ujarnya.

Sedangkan untuk ekspor mobil, menurut dia, akan tetap ada walaupun terjadi penurunan. Jika pada 2008 ekspor meningkat 60%, maka tahun ini diproyeksikan hanya akan mencapai 605 dari posisi tahun lalu.

Pada Tahun Kerbau ini membuat ATPM harus terus memutar otak agar penjualan tidak meleset jauh dari prediksi 400.000 unit dan tidak mengorbankan para pekerjanya untuk menambah tingkat pengangguran. Hanya dengan kiat jitu mereka dapat menjaring lebih banyak pembeli meski harus mengorbankan marjin keuntungan.

Komentar