Kijang Kapsul Disedot, Kijang Innova Disemprot

Dealer Resmi Mobil Toyota Baru Terbaik Surabaya Terima Tukar Tambah Mobil Bekas Angsuran DP Ringan Diskon BesarSistem injeksi bukan lagi teknologi baru, tetapi sudah digunakan semua mobil yang diproduksi di Indonesia saat ini, mulai dari yang paling mewah sampai terendah. Untuk Kijang, Innova adalah generasi pertama yang menggunakan sistem injeksi. Saudara tuanya, Kijang "Kapsul", masih mengandalkan karburator. Inilah salah satu faktor yang menyebabkan Innova lebih irit konsumsi bahan bakar dibandingkan dengan "Kapsul".

Karburasi. Pada mesin yang masih mengandalkan sistem karburasi (alatnya disebut karburator), bensin dipasok ke dalam mesin berdasarkan isapan piston. Saat mesin melakukan langkah isap atau piston bergerak dari atas (titik mati atas, TMA) ke bawah (titik mati bawah atau TMB) dan katup isap terbuka, udara dari luar disedot ke dalam mesin. Udara ini mengalir melalui belalai (saluran masuk), saringan udara, karburator, saluran isap, dan terus ke dalam mesin.

Tugas karburator mencampur bahan bakar dan udara. Cara mencampurnya, saat udara lewat karburator yang mengalir pada kecepatan tinggi—karena adanya efek venturi atau penyempitan—bensin yang berada di ruang pelampung tersedot melalui spuyer (lubang-lubang berukuran jarum). Selanjutnya, dalam perjalanan dan sampai di mesin, udara bercampur membentuk kabut dan menjadikannya lebih mudah dibakar.

Injeksi. Pada sistem injeksi, cara memasok atau mendapatkan udara sama dengan mesin yang masih menggunakan sistem karburasi. Tepatnya, udara diisap ketika piston di dalam mesin bergerak dari atas ke bawah. Perbedaannya ada pada cara mencampur dan memasok bensin.

Di sini, bensin tidak disedot oleh udara yang mengalir dengan cepat, tetapi disemprotkan oleh injektor. Pada mesin Innova, bensin disemprotkan ke dekat katup isap. Di sinilah untuk pertama kali bensin dan udara bercampur. Selanjutnya, percampuran atau hubungan lebih akrab terjadi di dalam mesin.

Injektor yang digunakan untuk menyemprot bensin dipasang di saluran isap dan hasil semprotannya diarahkan ke dekat katup isap. Agar bensin bisa dinjeksi dengan tekanan kuat sehingga terbentuk pengabutan, digunakan pompa tekanan tinggi. Dalam hal ini, mesin menggunakan dua pompa, satu di tangki, dan satu lagi di ruang mesin.

Injektor. Injektor, cara kerjanya sama dengan jarum suntik. Ada bagian yang bergerak naik-turun dan disebut plunyer. Di ujung plunyer ada jarum yang menutup lubang nosel ketika tidak bekerja.

Bila arus listrik dialirkan oleh komputer ke injektor (ke solenoid), plunyer tertarik, jarum ikut terangkat dari dudukannya. Hasilnya, bensin yang berada di dalam injektor menyemprot keluar. Ini bisa terjadi karena bensin yang ada di dalamnya bertekanan.

Injektor dipasang pada rel bahan bakar bersama injektor untuk silinder lainnya. Jadi, satu silinder menggunakan satu injektor. Karena itu pula, metode ini disebut multipoint injection.

Bensin yang berada di dalam rel terus ditekan oleh pompa. Agar tekanan konstan dan tidak boleh terlalu tinggi, pada rel dilengkapi pula dengan kontrol tekanan (pressure regulator). Bila tekanan terlalu tinggi, bensin dikembalikan ke tangki.

Jumlah bensin yang disemprotkan ditentukan berdasarkan lama injektor membuka. Pada putaran rendah, jumlah bensin yang diperlukan sedikit, waktu injektor menyemprotkan bensin lebih singkat. Sebaliknya, pada putaran tinggi, waktu menyemprotkan bensin lebih lama.

ECU. Dalang yang mengatur atau memerintahkan injektor bekerja atau diam adalah komputer mesin yang disebut juga engine control unit (ECU). Untuk mengatur lamanya injektor membuka, komputer melakukannya berdasarkan informasi dari bagian lain.

Bagian lain itu antara lain gerakan pedal gas yang diinjak oleh pengemudi (sensor pedal gas), posisi katup gas (throttle body), sensor aliran udara, posisi poros kem, poros engkol atau kruk as, sensor air pendingin, knock sensor dan sensor oksigen. Dengan berbagai parameter itulah, komposisi campuran udara dan bahan bakar dijaga tetap maksimal dan menjadikan konsumsi pemakai bahan bakarnya jadi tidak boros.

Sebagai contoh, oksigen sensor yang mulai diperkenalkan pada mesin Toyota Kijang Innova 2007 akan menjaga komposisi campuran udara dan bensin 14,7 : 1. Atau, kalau perlu tenaga, itu sedikit diperkaya saat akselerasi.

Nah, pada mesin tanpa sensor oksigen, hal tersebut tidak bisa dilakukan. Soalnya, informasi hasil pembakaran tidak diketahui. Ini pula yang membuat Innova keluaran terakhir lebih irit dan emisi gas buangnya juga ramah lingkungan dengan standar Euro-2.

Komentar