Test Drive Toyota Hilux Double Cabin

Dealer Toyota Gorontalo SulawesiToyota Hilux pikap telah lama hilir mudik di negeri ini. Sebagai bagian dari proyek International Innovative Multipurpose Vehicle (IMV), ia diproyeksikan sebagai pekerja kasar. Dan setelah lama bekerja sendirian, versi D-Cab pun masuk menemani Hilux pikap.
Dibandingkan pikap, Hilux D-Cab tampak lebih modis dan gagah. Posturnya lebih tinggi dengan overfender besar membuatnya terlihat tambah berotot. Semakin nyata dengan hadirnya air scoop besar di atas kap mesin yang menyiratkan potensi di baliknya.

Sayang saat diperhatikan dari samping ia terlihat kekecilan karena mengadopsi pelek alloy 15 inci. Kontras dibandingkan posturnya yang tinggi besar. Namun aplikasi footstep, baik di samping ataupun belakang bak yang berlapis krom, membuatnya terlihat lebih rapi dan memudahkan akses keluar-masuk.

Sebagai pekerja keras, Hilux mengandalkan mesin diesel. Unit 2.982 cc 4 silinder turbo intercooler ini bertenaga 163 dk pada 3.400 rpm dan torsi 343 Nm pada 1.400-3.200 rpm. Torsinya tidak sedahsyat mesin diesel lain. Namun terasa halus dan ‘berisi’ pada setiap rentang putaran mesin.

Ini karena Hilux mengadopsi teknologi Variable Nozzle Vane Type pada turbonya. Sistem ini menjaga kitiran turbin pada rumah keong tetap tinggi pada putaran mesin rendah sehingga tekanan udara menuju intake tetap besar.

Imbasnya, turbo lag yang kerap terjadi pada putaran rendah dapat dihilangkan akibat mesin tidak pernah kehabisan napas. Semakin efektif dengan imbuhan intercooler yang mendinginkan suhu udara dan memperbesar densitasnya di saluran masuk.

Sebagai mobil pekerja, New Hilux D-Cab memakai transmisi manual 5-speed yang dikenal lebih tangguh dari otomatis. Sistem penggerak rodanya terbagi dalam tiga pilihan. Pertama adalah mode 2H yang menggerakkan roda belakang untuk keperluan di jalan mulus.

Berikutnya adalah 4H dengan Automatic Disconnecting Differential (ADC) pada roda depan. Berbeda dengan sistem 4WD Fortuner yang memiliki pembagi tenaga di differensial tengah, ADC justru langsung mengunci roda depan. Akibatnya traksi terbagi rata antara roda depan kanan dan kiri. Sangat bermanfaat jika ban depan terjerembab ke lumpur.

Sementara untuk roda belakang memanfaatkan limited slip differential (LSD) yang secara otomatis membagi beban pada kedua roda saat kondisi berat. Untuk lebih membuatnya tangguh di segala medan, disediakan pilihan 4L dengan perbandingan gigi 2,566. Sejatinya, medan seberat apapun bukan halangan baginya.

Layaknya produk IMV lain, desain dasbor Hilux tidak berbeda dengan mereka. Tapi karena ia merupakan trim termurah, bahan fabric pada bangku dan plastik di setir terasa kurang berkelas. Pun dengan pilihan kelir coklat tua yang memudarkan aura mewah.

Tingkat kelegaan kabin belakang tidak berbeda dengan umumnya d-cab. Namun jika d-cab lainnya memilih sandaran belakang sebagai tempat menyembunyikan dongkrak dan tool box, Hilux justru berada di bawah bangku.

Bagaimana dengan kenyamanan? ‘Sebelas-duabelas’ dengan pikap, per daun di belakang tidak mampu memberi kenyamanan memadai bagi penumpang. Ia pun mudah limbung saat bermanuver dan semakin parah dengan pilihan ban kecil 205/70R 15.

Sepertinya PT Toyota-Astra Motor (TAM) memposisikan Hilux sebagai pekerja keras di lapangan. Ia dibuat ringkas dan praktis agar mudah saat butuh perawatan dan perbaikan. Pun tanpa imbuhan ABS dan airbag sebagai bekal menghadapi kondisi darurat. Sanggupkah strategi tersebut menggoyahkan hegemoni Mitsubishi Strada Triton?

First Opinion
Akhirnya PT TAM memasukkan Toyota Hilux kabin ganda ke Indonesia. Namun sepertinya mereka masih menguji animo pasar karena merilis varian termurah dahulu. Sasarannya jelas, perkebunan dan pertambangan di luar pulau Jawa membutuhkan mobil dengan tipikal tersebut. Pun dengan layanan purna jual luas yang memudahkan perawatan dan perbaikan.

Sekilas pandang
• Patut ditunggu kehadiran tipe G yang lebih mewah dan mengarah ke kaum urban
• Tersedia pilihan tujuh warna bodi

Toyota New Hilux D-Cab E
Mesin: 2.982 cc 4 silinder turbo, 163 dk
0-100 km/jam: N/A
Konsumsi bbm: N/A
Harga: Rp 281,5 juta

Rival :

Mitsubishi Strada Triton Exceed
Mesin: 2.477 cc 4 silinder turbo, 136 dk
0-100 km/jam: 16,3 detik
Konsumsi bbm: 14,8/10,6 km/l (tol/dalam kota)
Harga: Rp 295 juta
(+): Desain eksterior dan interior lebih memikat, fitur berlimpah, ada pilihan girboks otomatis
(-): Lebih mahal, tenaga dan torsi, layanan purna jual tidak sekuat Toyota

* OtomotifNet