Toyota Kijang Innova kembali di uji coba kehandalannya. PT. Toyota Astra Motor (TAM) bekerjasama dengan tabloid Otomotif, melakukan kerjasama untuk menguji semua keunggulan mobil New Kijang Innova. Secara simbolis diadakan proses serah terima kunci antara Achmad Rizal, Manager Marketing Communication TAM dengan Soni Riharto, pemimpin redaksi tabloid Otomotif. Pertemuan di kantor pusat Sunter lalu menjadi tonggak awal kerjasama PT TAM dan Otomotif untuk melakukan uji coba mobil MPV Toyota Kijang Innova.
Sejak serah terima kunci, artinya dimulai awal pembuktian ketangguhan Kijang Innova selama 3 bulan dalam segala kondisi cuaca dan jalanan Indonesia. Tentu tak hanya seberapa tangguh mobil Toyota Kijang Innova akan bertahan dengan test drive sesuai standar Otomotif, namun lebih penting utilitas mesin 1TR-FE Euro 2 yang tertanam di ruang mesin.
"Uji coba ini tak hanya mengenal lebih jauh Kijang Innova yang terkenal tangguh dan nyaman, namun juga banyak hal yang dicapai oleh mesin Toyota," papar Achmad Rizal dalam sambutannya. Pemakaian mesin berkonfigurasi 4 silinder segaris berkapasitas 1.998 cc ini sanggup menghasilkan tenaga maksimal 136 dk/5.600 rpm, dengan torsi maksimal 182 Nm pada 4.000 rpm. Sangat cocok terpasang pada MPV andalan keluarga ini.
Jeroan mesin tertanam teknologi canggih guna menghasilkan tenaga dan efisiensi yang optimal seperti DOHC (Double Over Head Camshaft), VVT-i (Variable Valve riming with Intelligent), Drive by Wire, DIS (Distributorless Ignition System), dan lulus Euro 2.
Siapa yang belum kenal teknologi VVT-i andalan Toyota? Bertugas mengatur waktu buka tutup klep sesuai dengan putaran mesin dan volume udara masuk, VVT-i mengoptimalkan torsi yang dihasilkan mesin pada setiap kecepatan dan kondisi pengemudian yang sekaligus menjaga tingkat efisiensi yang baik.
Kinerja semakin optimal dengan adanya sistem DIS. Tanpa distributor pengapian, artinya setiap bus! langsung mendapatkan pengapian dari 1 koil. Otomatis proses pengapian akan menghasilkan pembakaran yang semakin akurat. Ruang bakar juga semakin bersih dari efek karbon sisa pembakaran. Jangka panjangnya, biaya perawatan tentu bisa ditekan seminimal mungkin.
Memiliki tekanan kompresi cukup tinggi yaitu 9,8:1, Kijang Innova akan bekerja maksimal menggunakan bahan bakar beroktan 90 ke atas. Namun tak usah khawatir dengan pemakaian bahan bakar oktan 88, knock sensor akan mengatur waktu pengapian yang paling optimal sesuai dengan kualitas bahan bakar yang digunakan.
Semua sistem tersebut masih terbantu oleh kecanggihan penggunaan drive by wire, sehingga takaran bahan bakar yang dibutuhkan semakin akurat sesuai dengan kecepatan kendaraan. Kalau dulu bukaan katup pada throttle body berdasarkan tekanan kabel pedal gas, kini telah diatur secara elektronik. Hasilnya tentu pada konsumsi bahan bakar yang lebih balk. Teknologi mesin yang sesuai dengan standar Euro 2 yang ketat menjaga agar setiap saat mesin beroperasi pada kondisi paling efisien dan sanggup menghasilkan gas buang yang ramah lingkungan.
Sampai kemanakah Kijang Innova akan berpetualang? Simak terus hasil tes Otomotif Journey untuk membuktikan ketangguhan Toyota Kijang Innova.
Komentar