Toyota Land Cruiser : Modifikasi Offroad BJ740 1985 - Review Jip Magazine

land cruiser hargaToyota Land Cruiser : Modifikasi Offroad BJ740 1985 - Review Jip Magazine - Memiliki Toyota Land Cruiser 70 series memang telah menjadi dambaan Dimas dan bapaknya. "Sempat mencoba berburu Land Cruiser 70 series ini, namun hasilnya tidak menggembirakan. Kebanyakan jip seperti ini kondisinya tidak baik atau sudah terlalu banyak dimodifikasi. Selain itu seringkali bermasalah dengan surat kelengkapannya," keluh mahasiswa semester 2 dari suatu universitas swasta terkemuka di Jakarta ini. Toyota Land Cruiser : Modifikasi Offroad BJ740 1985 - Review Jip Magazine.

Kegandrungan Dimas Prabowo dan bapaknya pada kendaraan berpenggerak 4 roda sudah dikenal luas. Baik di kalangan teman-teman bapak anak tersebut ataupun komunitas lainnya. Reputasi yang dimiliki ini kadang membawa berkah karena kerap jadi prioritas pertama ditawari jip-jip varian langka.

Pada suatu hari di luar dugaan, seseorang datang bertandang ke rumah keluarga Dimas di Lampung. Toyota Land Cruiser BJ74 khusus dibawa orang tersebut untuk ditawarkan pada bapaknya. Kecintaan keluarga Dimas pada kendaraan 4x4 rupanya membawa orang tersebut untuk menawarkan jip yang konon pernah dipakai kendaraan operasional suatu badan dunia di Timor Timur.

Laksana mendapat durian runtuh, Dimas yang tengah menimba ilmu di Jakarta ini pun dikabari mengenai berita baik ini. "Walau beberapa bagian seperti bumper belakang tidak ada, namun tidak menyurutkan kegembiraan kami. Apalagi surat kendaraan ini lengkap dan menggunakan transmisi matik. Wuih...kayak mimpi aja!" cengir pemuda yang mengaku keranjingan jip karena tertular virus dari bapaknya.

Kekurangan yang ada pada jip justru bikin Dimas makin bersemangat. Apalagi, "Bapak memberi kepercayaan untuk mendesain sendiri bumper serta kekurangan lainnya. Semuanya dikerjakan di bengkel pribadi di Lampung," celotehnya. Semenjak itulah Dimas seakan membangun keintiman dengan BJ74-nya. Akhirnya kendaraan ini diserahkan sepenuhnya jadi kendaraan harian.

BUKAN BUNDERA
Land Cruiser 70 Series merupakan andalan baru bagi Toyota sebagai penerus tongkat estafet dari Land Cruiser 40 Series yang diperkenalkan pada tahun 1984. Sama dengan 40 Series, 70 Series merupakan 'kuda pekerja' dengan spesifikasi heavy duty.

Series 70/71 merupakan versi short wheel base (SWB), sedangkan 73/74 jadi medium wheel base (MWB). Sedangkan 75/77 merupakan versi long wheel base (LWB). Bahkan belakangan muncul pula seri 76 , 77 hingga 79 yang merupakan versi semi long dan long wheel-base dengan varian bodi yang berbeda.

Selain tipe heavy duty, keluarga besar 70 Series memiliki versi light duty yang dikenal sebagai LJ70 Bundera, Toyota Land Cruiser II ataupun Prado tergantung dimana kendaraan tersebut dijual. Bundera baru muncul pada tahun 1985 dan bertahan hingga tahun 1996. Tidak seperti kebanyakan series 70 lainnya, Bundera dipersenjatai dengan mesin lebih kecil.

Selepas tahun 1997, dengan lahirnya 90 Series, Toyota Land Cruiser light duty ini hanya dikenal dengan nama Prado. Sejak itu pengembangannya tidak ada hubungannya lagi dengan 70 series.

Tranfercase 2 speed part-time bawaan asli kendaraan masih sehat walafiat dan berfungsi baik. Uniknya untuk mengoperasikan mode 4H cukup memencet tombol pada dasbor.

Mesin diesel turbo berkode J3B-T yang tak lain merupakan bawaan asli kendaraan tidak dijamah sedikitpun. Mesin berkapasitas 3.431 cc ini dirasa sudah cukup mumpuni menghela tubuh bongsor jip yang menjadi generasi penerus Toyota Land Cruiser BJ40 series ini.

Girboks 4 percepatan matik bawaan asli mesin mengalami keru-sakan dan sudah tidak bisa diper-baiki lagi. Untunglah Dimas berhasil menemukan girboks tipe serupa yang didapatkannya di pasar limbah kendaraan import dalam kondisi yang cukup baik.

Format Suspensi tidak diubah sedikitpun. Per-nya pun masih mangandalkan bawaan asli jip ini sedangkan sokbrekemya mengandalkan Rancho RS 9000 untuk bagian depan dan Deustech pada bagian belakang.

Sebuah antena komunikasi yang lazim ditemui pada kendaraan-kendaraan operasional yang sering dipakai PBB masih menempel dan terlipat rapi di tempatnya. Inilah salah satu kenang-kenangan saat menjalankan tugas di Timor-Timur.

Gardan bawaan asli kendaraan ini masih dipertahankan. Keandalan dan kekuatannya tak terbantahkan.

Ban legendaris BFGoodrich T/A berukuran 33 x 12.5 R15 melingkar pada pelek alloy model Centerline. Sebuah kombinasi yang dipilih guna meningkatkan kenyamanan dan kestabilan jip ini saat melintas jalan raya.

Di bumper belakang sebuah tire hanger sudah ditambahkan agar sosok BJ74 makin gagah. Tak lupa di kedua sisi kanan-kiri jip ditambahkan batang-batang pipa yang berfungsi ganda sebagai sidebar dan footstep.

Interior FJ74 ini telah direstorasi ulang. Bahan pelapis jok telah mengalami penggantian. Pun demikian dengan setir bawaan aslinya yang kondisinya menyedihkan sehingga perlu dibalut ulang dengan bahan semi kulit. Sedangkan kabin belakang yang semula melompong diisi dengan jok penumpang belakang milik Toyota Avanza.

Bumper depan merupakan hasil rancangan coretan tangan sendiri. Begitu pun dengan bumper belakang dan pengerjaannya dilakukan di bengkel milik pribadi. Di bumper depan winch Warn 8274 M50 tampak sudah terpasang.

Third Brake lamp ala Land Rover Freelander sepertinya nyasar di bagian buritan. Walau terlihat ganjil tapi paling tidak lampu ini memiliki fungsi safety sebagai lampu rem ketiga.

Sebuah snorkel yang merupakan optional untuk Toyota Land Cruiser 70 Series anggun terpasang pada sisi kanan jip ini. Toyota Land Cruiser : Modifikasi Offroad BJ740 1985 - Review Jip Magazine.

Komentar